Minggu, 27 April 2014

Futsal Wijaya Competition 2014




Hellooo ladies and gentleman, balik maning di blog guslat ilmu sosial, blognya pramuka GL3...ciiiyyyeeeeeeeeee
What’s up semuanya ??? Tema yang akan dibahas kali ini adalah olah raga, hmmm... judulnya belum ketemu sih baru tema (mungkin masih dirahasiakan tuhan kali yeeee), dan perlu antum-antum ketahui olah raga yang dibahas adalah futsal... futsal sendiri adalah sebuah cabang olah raga sejenis sepak bola tapi jumlah peminnya hanya sebanyak 5 ekor orang saja , 4 orang sebagai pemain dan satu orang sebagai kiper. Luas lapangannya lebih kecil daripada Bandara Soekarno-Hatta dan lebih besar daripada lapangan badminton (ya iyalah),,  futsal sedang populer dikalangan generasi muda sekarang ini, termasuk juga dikalangan pramuka. Pramuka tidak hanya jago baris-berbaris, tepuk-tepuk, nyanyi-nyanyi tetapi juga olah raga. Karena pramuka sebagai “Agent of Change, people of the future” haruslah mempunyai kecakapan disegala bidang termasuk olah raga.
Ngomong-ngomong soal futsal, pada tanggal sabtu-minggu hari 19-20 April 2014 kemarin, guslat FIK mengadakan perlombaan futsal pramuka yang pesertanya berasal dari 8 fakultas yang terdiri dari 8 gugus latih, 1 racana dan 2 sub gugus latih. Setiap gugus latih termasuk racana mengirimkan 2 perwakilannya yang terdiri dari tim futsal laki-laki dan tim futsal perempuan. Kecuali guslat FIK dan SGL 2, guslat FIK mengirimkan 2 tim futsal laki-laki dan satu tim futsal perempuan dan SGL 2 hanya mengirimkan satu tim futsal laki-lakinya. Setiap tim terdiri dari 5 pemain inti dan maksimal 7 pemain cadangan dan 4 official, dan kebetulan ane yang jadi official heehee... (nyengir kuda)
Acara pertamanya adalah pembukaan (biasalah gak usah kaget) yang dibuka langsung oleh ketua Racana Wijaya puteri, kak Emy Widoretno atau sering disapa mbak empet, ditandai dengan penyerahan bola futsal dari ketua racana puteri kepada perwakilan peserta. Yang dihadiri oleh 160 peserta upacara (diproposalnya ditulis segitu) Oh iya ane lupa sesuatu afwan yah, nama lomba futsal ini adalah (eng..ing..eng...) “FUTSAL WIJAYA COMPETITION (FWC)”. Dengan tema “satukan keluarga racana wijaya melalui sportivitas”. pertandingan pertama dibuka dengan pertandingan antara ‘purna racana’ vs ‘racana zaman sekarang’ dan diakhiri dengan kemenangan ‘racana zaman sekarang’. Pertandingan tersebut hanya pertandingan pembuka tidak masuk dalam schedul pertandingan resmi.
Pertandingan resmi pertama mempertemukan dua raksasa di benua pramuka Unnes, yaitu GL3 puteri VS Racana puteri. Dan akhirnya dimenangkan oleh GL3 (horeee) dengan skor 1-0, gol semata wayang GL3 dicetak oleh kak Nur Fadhilah (sepupunya kak Fadhidong). Tendangan kerasnya tak mampu dibendung oleh kiper Racana Wijaya Puteri yang sekaligus adalah ketua Racana puteri, Kak Emy. Dengan kemenangan 1-0 mengantarkan GL3 langsung menuju ke semi-final FWC, menunggu lawan dari pertandingan selanjutnya.
Siangnya digelar pertandingan futsal putera, pertandingan pertama mempertemukan ayah dan anak, GL1 melawan SGL 1 dan dimenangkan oleh SGL 1. Meskipun SGL 1 adalah ‘anak’ dari GL1 tetapi mereka tidak memberi ampun dalam pertandingan ini, mereka membantai GL 1 dengan skor 8-1. Sementara itu, GL3 mendapat lawan SGL 2 dari PGSD Tegal yang digelar pada sabtu, 19 April 2014 pukul 14.45 dan dimenangkan oleh GL3 (ciyeeee). Berbeda dengan tim futsal puteri yang langsung menuju semi-fina, setelah menang dari SGL 2, tim GL3 putera harus menghadapi GL 6B untuk mencapai semi-final. Pertandingan melawan GL 6B digelar pada 17.00
meskipun sudah lelah bertanding melawan SGL 2 tetapi api semangat untuk menang masih membara di dada para punggawa GL3. Pertandingan berlagsung sangat sengit diantara kedua kubu. GL3 sempat memimpin di babak pertama dengan 1 gol yang dicetak Tri Yuliawan namun akhirnya dapat dibalas oleh GL 6B di babak kedua. Skor imbang 1-1 meutup babak kedua. Pertandingan akhirnya dilanjutkan dengan adu pinalti. Penendang pertama dari GL 6B dan tendangannya tidak bisa dihalau kiper Priyo Setiawan, namun pada tendangan ketiga dia berhasil menepis tendangan GL 6B. Tri Yuliawan, Davit, Akmal, dan Savana sukses melaksanakan tugas, skor 5-5, pada tendangan terakhir penentu kemenangan, Suparyadi gagal menunaikan tugas karena tendangannya membentur mistar gawang.
Ketegangan pun terjadi, Skor imbang kembali menghiasi papan skor, sehingga wasit memutuskan untuk mengundi kemenangan dengan memilih siapa yang akan menedang. Dan akhirnya GL3 yang menendang dan GL 6B yang menjadi kiper. Meskipun sempat gagal pada tendangan pertama, Suparyadi ditunjuk menjadi eksekutor. Namun kali ini ia menunaikan tugasnya dengan baik, walaupun bola sempat ditepis kiper tapi karena kerasnya tendangan, bola tetap meluncur ke dalam gawang dan priiiiiitttt...priiiiiittttt.... wasit meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dengan kemenangan dramatis GL3 melalui adu pinalti. Pertandingan sore itu ditutup dengan senyum kemenangan GL3.
Paginya, minggu 20 April tim futsal puteri GL3 melawan GL7, namun sayang karena pada pertandingan tersebut saya sebagai official tidak bisa mendampingi karena ada urusan. Meskipun demikian, tim futsal GL3 puteri bisa mengalahkan GL7 tanpa dampingan official yang ganteng, berkharisma tinggi dan disegani cewek-cewek cantik (gak usah protes). Di final GL3 puteri bertemu dengan juara tahun lalu yaitu SGL 1. Pertandingan final dilaksanakan setelah diselingi pertandingan semi final putera. Di semi final putera, GL3 bertemu dengan GL5, namun sayangnya GL3 harus menelan kekalahan karena tidak didampingi official yang ganteng, berkharisma tinggi dan disegani cewek-cewek cantik.
Mekipun kalah, GL 3 tetap berambisi menjadi juara 3. Pada perebutan juara 3 GL3 harus melawan tim tangguh yaitu GL4. Namun sekali lagi GL3 harus menelan kekalahan karena tidak didampingi official yang ganteng, berkharisma tinggi dan disegani cewek-cewek cantik. Akhirnya GL3 putera harus puas menjadi harapan 1, tetapi tidak mendapatkan apa-apa. Final putera mempertemukan SGL 1 melawan GL5. Dan dimenangkan oleh GL5 (selamat ya). Jam 16.30 final futsal puteri pun digelar. Pada saat yang penting itu, official yang ganteng, berkharisma tinggi dan disegani cewek-cewek cantik datang untuk menyaksikan. Namun sayang, GL3 harus tumduk 0-3 dari SGL 1. Dan GL3 menjadi Runner-up dan berhak atas piala dan uang pembinaan. Lumayan untuk ganti uang pendaftaran dan menambah koleksi piala GL3. Haahaahaa....
Dan turnamen itu pun ditutup dengan upacara penutupan oleh pembina putera GL6 Bapak Sungkowo, S.Pd., M.Pd. dan penyerahan piala bagi para pemenang. Meskipun gerimis sempat mewarnai upacara penutupan itu namun animo tetap tinggi. Tidak penting menang atau kalah, yang penting sportifitas dalam pertandingan dan rasa kekeluargaan tetap dijaga. Agar pramuka tetap menjadi satu keluarga dan tetap menjadi agent of intelectual change yang menjaga sportivitas dalam olah raga. Jayalah negeriku, jayalah bangsaku, jayalah pramuka Indonesia. Satyaku kudarnakan darmaku kubaktikan. Salam pramuka
By: Sebastian Aryf Takmir Jr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar